Unpredictable Love Part 8 [End] - Park Yeon Jung & Sung Byun Jae [Chapter]
Unpredictable Love Part 8 [End] - Park Yeon Jung & Sung Byun Jae [Chapter]
Author : Park Yeon Jung & Sung Hyun Jae
Cast : *Choi Siwon
*Im Yoona
*Ok Taecyeon
*Ham Eunjung
Genre : Romance, Friendship,Hurt, Family, Etc
Lenght : Chapter
Sinopsis : "
Dikehidupan yang akan datang aku ingin tetap menjadi salah satu bagian yang
berharga dalam hidupmu lagi, sama seperti saat ini Im Yoona, Saranghae"
Rating :
Part 8
Siwon melihat Eunjung menggumamkan sesuatu,
namun ia tak mengetahui apa yang digumamkan oleh kekasihnya itu.
Eunjung yang masih
berdiri dipinggir jalan, tidak sanggup lagi melihat pemandangan ini, ''Aku
kecewa padamu oppa, dan kali ini aku benar-benar kecewa!'' gumam Eunjung. Lalu
ia berlari meninggalkan tempat itu.
Dan tanpa pikir
panjang lagi, ia langsung mengejar Eunjung yang sudah beranjak dari tempatnya
berdiri tadi. Ia terus meneriaki nama gadis itu. Namun naas bagi Eunjung, karna
saat ia akan berlari lebih jauh, ada sebuah truk yang menghantam tubuhnya
hingga terlempar jauh kepinggir jalan.
''Brugh.''
Siwon, Taecyeon
dan Yoona terpaku seketika melihat itu, melihat banyak darah dikepala Eunjung.
''Jungie-ya......''
Siwon langsung
menghampiri tubuh gadis itu, lalu ia memapah kepala yang berlumur darah itu
dipahanya. ''Jungie-ya, mianhae jeongmal mianhae!'' ucapnya sambil menangis,
nada penuh penyesalan terdengar disana.
''Le...pas....kan
aku, op,,,,,pa!'' ucap Eunjung tersenggal-senggal, ia tersenyum setelah
mengatakan hal itu. Dan kemudian matanya tertutup.
''Ani, andwaeyo.
Jungi-ya bangun, kumohon bangunlah! Jebal...'' teriak Siwon. Tak lama setelah
itu ambulance datang dan membawa tubuh Eunjung.
¤¤¤¤§§§¤¤¤¤
Sudah enam bulan
berlalu sejak hari itu, namun tubuh Eunjung tak jua bangun dan matanya tak jua
terbuka. Sekarang ia masih terbaring dikamar rumah sakit Seoul, dikamar 112.
Hari ini ada seorang wanita yang mengunjunginya, wanita itu meletakkan bunga
disisi jendela kamar itu.
''Eonni, kenapa
kau masih memejamkan matamu, heoh? Hari ini bunga sedang bermekaran, bukalah
matamu. Ah aku pasti terlihat konyol karna memanggilmu eonni, tapi memang kau
lebih tua dariku kan? Eonni.'' ucap wanita itu, ia terisak ketika
mengatakannya, ia sedang berusaha menahan isak tangisnya. ''Eunjung-ah, mianhae
jeongmal mianhae, ini salahku. Aku tau kau milik Siwon oppa, namun aku tidak
mau melepaskan Siwon oppa untukmu. Mianhae jeongmal. Dan sekarang aku sudah
mendapatkan hukuman dari keserakahanku. Taecyeon oppa, kami berpisah.'' kali
ini ia, benar-benar tak bisa menahan tangisnya. ''Mianhae, jeongmal mianhae
Eunjung-ssi.'' isaknya, ''Kapan kau akan bangun eoh? Ah aku kangen sekali
melihat mu yang bersikap arogan demi melindungi Siwon oppa dariku.'' ucapnya
setelah cukup tenang, ''Taecyeon oppa, dia sudah pergi sejak hari itu dan
sekarang Siwon oppa juga akan pergi ke Amerika untuk menyelesaikan studinya,
lalu kapan kau akan bangun eoh? Kumohon cepatlah buka matamu.'' lanjutnya.
Flashback
Enam bulan yang
lalu.
Ruangan itu begitu
bising, karna dihiasi oleh isak tangis seseorang yang berada disana.
''Eunjung-ah,
mianhae. Kumohon bukalah matamu!'' ucap salah satu orang itu.
''Ne, Eunjung-ssi,
Siwon oppa benar, bukalah matamu, kami mohon.''
Disana hanya ada tiga
orang, dihadapan mereka ada seorang gadis yang sedang tertidur dengan nyaman
dikasur rumah sakit, dikamar 112, gadis dengan pakaian khas rumah sakit dan
selang yang berada di hidung dan mulutnya serta perban yang membungkus hampir
setengah kepalanya. Dialah Ham Eunjung. Disampingnya duduk seorang Choi Siwon
yang terus saja memegangi tangan dingin itu. Disamping pria itu ada seorang Im
Yoona yang terus saja terisak dan dibelakang mereka berdua ada seorang Ok
Taecyeon yang menatap nanar diri yang terbaring itu.
Sedangkan orang
tuanya, sedang beristirahat dirumah, karna sudah satu minggu mereka menunggui
Eunjung tanpa makan dan istirahat yang cukup.
Hari ini sudah
menjelang malam, matahari sudah terbenam sejak lima belas menit yang lalu.
''Siwon-ssi, bisakah kau bergeser sedikit?'' akhirnya tanya seorang Taecyeon
yang sedari tadi hanya diam. Siwon dan Yoona menatap Taecyeon. ''Kumohon!''
pintanya lagi, dan Siwon mau tak mau bergeser.
Sekarang
Taecyeonlah yang berada disamping gadis itu. Ia tersenyum sebelum memulai
perkataannya. ''Eunjung-ah, aku senang walau cuma satu hari aku mengenalmu,
tapi aku sungguh bahagia. Sungguh! Kau adalah gadis teraneh yang pernah
kulihat, aku tak habis fikir kenapa kau bisa-bisanya menangis dipinggir jalan
didepan pria yang tak kau kenal,'' Taecyeon terkekeh ketika mengenang hari
itu.''Kukira kau gadis yang arogan namun aku salah, karna sebenarnya kau adalah
gadis yang cengeng!'' Siwon dan Yoona memperhatikan Taecyeon yang terus
berbicara. ''Tapi aku bersyukur karna kau mau menangis dihadapanku, karna
sebelum kau belum ada gadis yang menangis didepanku seperti itu, kau tau saat
kau menangis seperti itu, aku merasa menjadi pria sungguhan, dimana aku bisa
menjadi tempat kekasihnya menangis. Aku merasa seperti seorang.......''
Taecyeon tak meneruskan kata-katanya, karna ia mulai terisak, ''Ah kau pasti
bosan mendengar ocehanku, tapi kupastikan kau tak akan mendengarnya lagi besok,
dan jika kau beruntung kita akan bertemu lagi. Oleh karna itu bangunlah......''
ucapnya. Ia berbalik, dan melihat Siwon dan Yoona sedang menatapnya tak
percaya.
''Yoona-ah, aku
tau ini bukan waktu yang tepat tapi,,,,'' Taecyeon menarik nafasnya berat.
''Tapi sama seperti halnya Eunjung melepaskan Siwon-ssi, akupun akan melakukan
hal yang sama. Aku akan melepaskanmu, Yoona-ah. Dan sekarang kau bukan lagi
kekasihku.'' ucap Taecyeon pada Yoona. Yoona yang mendengarnya, membulatkan
matanya dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya. ''Jangan merasa bersalah
ne, karna aku rasa, kebahagianmu bukan bersama ku!'' lanjut Taecyeon, ia
mengelus pucuk kepala Yoona, setelahnya ia pergi dan tak pernah kembali lagi
kekamar itu.
Flashback End.
''Kau tau,
Eunjung-ah, ternyata hari itu adalah hari terakhirnya di negara ini, karna
setelah hari itu, ia pindah ke luar negri. '' wanita itu mengusap lengan
Eunjung. ''Dan ini sudah enam bulan setelah hari itu, lalu kapan kau akan
bangun heoh?''
Saat sedang asik
bercerita, terdengar suara pintu terbuka. Wanita itu menengok, ''Siwon oppa,''
ucapnya. Siwon, pria itu tersenyum dan berjalan mendekat kearah wanita itu.
''Ternyata benar
kau disini, Yoona-ah,'' ucapnya. ''Aku ingin berbicara denganmu, hari ini.
Bisakah?'' tanyanya. Ia berdiri disisi ranjang. Yoona, ia menatap Siwon.
''Tapi jika aku
pergi siapa yang akan menjaga Eunjung-ah? Paman dan bibi....''
''Mereka akan
datang hari ini.'' potong Siwon. Yoona tampak berfikir sebelum akhirnya ia
mengangguk.
Siwon, ia memegang
tangan Eunjung yang tak bergerak itu. ''Jungie-ya, mungkin ini saatnya aku
melakukan kata-kata terakhirmu. Aku akan melepaskanmu, maaf aku tak bisa
menepati janjiku untuk menjagamu hingga akhir. Maaf, maafkan aku sungguh. Semua
salahku, ini karna keegoisanku yang terus menggenggam tangan gadis lain, meski
kau ada di depanku. Dan sampai kapanpun aku tak bisa melepaskan genggaman ku
ditangannya. Oleh karna itu maafkan aku, meski aku tak mau melepaskan mu namun
kau sudah memintanya padaku, dan kau sudah menunggu akan hal ini selama enam
bulan lamanya. Aku berharap saat aku benar-benar melepasmu, kau akan membuka
matamu, Jungie-ya.'' ucap Siwon panjang lebar. Bertepatan dengan itu, kedua
orang tua Eunjung datang.
''Paman, Bibi.
Kami permisi dulu.'' pamit Siwon, Eunjung eomma mengangguk.
''Khamsamnida.''
ucap ahjussi. Siwon dan Yoona mengangguk.
¤¤¤¤§§§¤¤¤¤
''Ada apa oppa?''
tanya Yoona, ia sedang menyisipi kopinya yang masih panas, sekarang mereka
sedang berada di Hottest kafe. Siwon menatap Yoona, lalu ia memegang tangan
kurus itu.
''Yoona-ah, lusa
aku akan pergi.'' ucapnya. Yoona menatap Siwon lekat.
''Wae oppa? Kenapa
mendadak sekali?'' tanyanya.
''Jeoseonghamnida
Yoona-ah, tapi oppa harus cepat pergi ke Amerika. Kuharap kau mengerti.''
''Oppa,,,,,,,,,,,,'' ucap Yoona lirih.
Ternyata dua hari
bukanlah hari yang lama, karna sekarang Yoona sedang berada di bandara Incheon
untuk mengantar kepergian Siwon.
''Oppa,''
''Yoona-ah, dikehidupan yang akan datang aku ingin
tetap menjadi salah satu bagian yang berharga dalam hidupmu lagi, sama seperti
saat ini Im Yoona, Saranghae.''
''Oppa,'' ucap
Yoona lirih.
''Kau harus selalu
sehat ne, karna tiga tahun lagi aku akan melamarmu.'' ucap Siwon sambil
tersenyum. Kali ini airmata yang sedari tadi dicegah oleh Yoona, akhirnya
meluncur dengan bebas dari dua matanya.
Siwon yang melihat hal itu, menghapus airmata Yoona, lalu ia mencium pucuk
kepala Yoona. Setelahnya ia mulai berjalan menuju pesawat penerbangannya.
...........................
Yoona, ia membeli
sebuket bunga Mawar putih untuk Eunjung, karna selepas dari mengantar Siwon, ia
berniat mampir kerumah sakit. Dan disinilah dia, didepan kamar 112. Namun, kali
ada yang berbeda dengan kamar itu, kamar itu sudah kosong. Yoona yang melihat itu kalut bukan main,
''Yoona-ah, kau kah
itu?'' ucap suara mengagetkan Yoona. Yoona menengok dan terlihat Eunjung eomma.
''Ouh ahjumma, ada
apa ini? Kenapa kamarnya kosong? Dimana Eunjung eonni?'' tanya Yoona, matanya
sudah memerah. Lalu ahjumma tersenyum, ia mengajak Yoona untuk duduk dibangku
rumah sakit.
''Yoona-ah,
gomaweo ne, selama ini kau sudah repot-repot mengurus uri Eunjung.'' ucap
ahjumma, ia memegang tangan Yoona. ''Kami akan memindahkan uri Eunjung kerumah
sakit lain di bagian negara ini. Kami akan memindahkannya ketempat yang jauh
lebih tenang.'' ahjumma menghela nafas. ''Dokter bilang tempat yang tenang akan
mempengaruhi emosi, dan pikiran seseorang. Jadi kami berfikir itu juga akan
bagus untuk kesehatan uri Eunjung.'' jelas ahjumma.
Hari itu adalah
hari terakhir ia melihat Eunjung yang terbaring. Setelahnya ia tidak tau kemana
Eunjung berada
¤¤¤¤§§§¤¤¤¤
Waktu terus
berjalan, ini sudah hampir empat tahun setelah kejadian itu. Yoona juga sudah
lulus dari Universitas.
Sekarang ia sedang berjalan-jalan ditaman,
karna hari ini ia sedang tidak bekerja. Ia mengenakan dress selutut biru
awannya.
''Rasanya sangat
nyaman, kejadian itu akan selalu membekas
dihatiku. Eunjung-ah, Taecyeon-ah mianhae, jeongmal.'' gumam Yoona. Ia terus
menunduk hingga ia berhenti karna ada seseorang yang menghalanginya. Yoona
mendongak itu melihat orang itu, dan betapa terkejutnya ia ketika sosok orang
itu.
Ia tersenyum, dan
matanya sudah berair, ia terharu melihat sosok itu. ''Oppa,''
''Ne, Yoona-ah, apa kabar?'' bukannya
menjawab, Yoona malah memeluk erat orang itu. ''Oppa, neomu bogoshippeo. Neomu
neomu neomu bogoshippeo.'' ucapnya terisak didalam pelukan hangat itu. Orang
itu mengusap-usap pelan punggung Yoona.
''Nado, neomu neomu
neomu bogoshippeo.'' ucapnya.
......................
''Ige,'' Yoona
menerima minuman kaleng itu, sekarang mereka sedang duduk dibangku taman.
''Gomaweo, Siwon
oppa.'' ucap Yoona sambil tersenyum. Siwon, pria itu mengangguk. ''Ku kira, kau
tak akan kembali lagi!'' ucap Yoona ketika cukup lama keheningan terjadi
diantara mereka. Siwon menatap Yoona.
''Yak, kenapa kau
berfikir seperti itu? Aku kan sudah berjanji bahwa aku akan melamarmu! Jadi
tentu saja aku akan kembali.'' ucap Siwon dengan nada yang dibuat marah. Namun
bukannya menyesal, Yoona malah nyengir kuda.
''Gomaweo oppa.
Kau sudah kembali lagi kesini.'' Siwon mengangguk, lalu ia memeluk tubuh kurus
itu.
''Ah iya, aku
lupa.'' ucap Siwon mengagetkan Yoona.
''Ada apa oppa?''
Siwon tersenyum, lalu ia mengambil sesuatu dari dalam kantung celananya. Yoona
mengerutkan keningnya.
''Yoona-ah,
maukah kau menikah denganku?'' tanya Siwon sambil menyodorkan sebuah cincin
putih yang diatasnya sebuah berlian kecil. Yoona terharu melihatnya, kemudian
ia mengangguk. Dan sedetik kemudian, cincin itu sudah terpasang indah di jari
manisnya. ''Gomaweo.'' ucap Siwon.
Mereka saling
terdiam untuk beberapa saat,
hingga akhirnya Siwon membuka pembicaraan. ''Kira-kira bagaimana kabar Eunjung-ah
saat ini? Aku merasa sangat bersalah padanya.''
Yoona menatap
Siwon, ''Aku juga tidak tau oppa, dia pergi dihari yang sama saat kau pergi ke
Amerika.'' jawab Yoona,
''Jinjahyo?''
Yoona mengangguk.
''Pasti berat
untukmu, kau hidup sendiri selama waktu tiga tahun belakangan ini.''
Yoona yang
mendengar itu merengut, ''Yak apa maksudmu hidup sendiri? Tentu saja tidak, aku
hidup bersama orang tuaku dan teman-temanku!'' lelucon Yoona. ''Tapi kuharap
mereka bahagia.'' lanjutnya.
¤¤¤¤§§§¤¤¤¤
Jinan, tempat indah
dimana sisi jalannya banyak dihiasi pohon bunga sakura. Disana sedang ada
festival musim semi, dan disini ada seorang photograper yang sedang mengambil
gambar dengan objek wanita yang sedang mengobati seorang bocah kecil.
''Yak, seharusnya
kau lebih berhati-hati boy,'' ucap wanita itu setelah selesai mengobati lutut
yang terluka itu. Sang photograper, bukannya memotret malah hanya memperhatikan
wanita itu. Wanita yang mengenakan Jeans hitam dan kaos putih polos yang
dibalut sweater berwarna sama dengan jeansnya. Wanita itu bangkit dari
jongkoknya, kemudian ia menghadap kearah photograper itu, ia menatap lekat sang
photograper.
Bertepatan dengan
itu, hoodie yang digunakan sang photograper terbuka, dan menampilkan rambutnya
yang jabrik.
Mereka saling
bertatapan, sebelum akhirnya sang photograper, berjalan kearah wanita itu. Dan
langsung memeluknya. ''Eunjung-ah, saranghae.......''
''Taecyeon-ah,''
ucap Eunjung lirih. ''Nado saranghae.'' mereka berpelukan erat.
¤¤¤¤§§§¤¤¤¤
''Kurasa
Taecyeon-ah mulai menyukai Eunjung eonni.''
''Kurasa memang
seperti itu.''
''Andai Taecyeon
oppa, bertemu lebih dulu dengan Eunjung eonni dibanding bertemu denganku,
mungkin ia akan jatuh cinta pada Eunjung eonni dan mereka akan jauh lebih
bahagia.''
''Tapi jika tidak
ada mereka mungkin kita tidak akan bersatu, kita pernah berpisah dan berteman
kembali kita sudah memiliki pasangan masing-masing.'' Yoona mengangguk.
''Kau benar juga
oppa, cinta memang tak dapat di prediksi.''
''Yah, memang
cinta sangat sulit diprediksi.''
Mereka berpelukan
ditaman itu. Akhirnya kisah dua sahabat ini berakhir menjadi kisah cinta.
¤¤¤The
End¤¤¤
Nb : author meminta maaf jika endingnya terkesan terburu-buru,dikarnakan author takut ff ini tidak terselesaikan, jadinya author mempercepat alurnya... Author sungguh meminta maaf jika ini mengecewakan.
Thanks for reading^^
0 comments: