Love Me Again - Upi Hwang [Oneshoot]
Love Me Again - Upi Hwang [Oneshoot]
Cast : Kim
Seok Jin (Jin), Han Nayeon (Hanna), Noh Lee young (Lilli)
Other cast : Ahn Sohee, Shannon William , Risma Song (OC),
Sandeul, Baro. dll.
Genre :
Friendship, Romance and Hurt
Author : Upi
Hwang.
Lenght : OneShoot
Summary : Seok Jin menyukai Nayeon, akan tetapi Nayeon
tak menyukainya. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya benih - benih asmara
tumbuh di hati Nayeon. Dan disaat Nayeon sudah mulai menyukai Seok Jin, Nayeon
tidak tau seperti apa perasaan Seok Jin sekarang. Sementara itu Lee Young, yang
notabennya adalah salah satu teman dekat Nayeon, juga menyukai Seok Jin.
#I Love you, so
please Love me again!.#
Di salah satu
sekolah menengah di Korea selatan, terdapat murid - murid yang tergabung dalam
D'Lovers, ialah sebuah kumpulan Lima orang gadis yang terdiri dari Han Nayeon
atau yang biasa di panggil Hanna, Noh Lee Young atau Lilli, Shannon William si
pendiam, Ahn Sohee si ratu genit dan Risma Song si gokil.
Mereka sudah
berteman selama dua tahun dalam menempuh pendidikan di sekolah tercinta, dan
kini memasuki tahun ke-3 mereka berteman.
Di dalam
perjalanannya, mereka juga mengalami apa yang namanya jatuh cinta, namun Nayeon
yang kurang peka baru menyadari bahwa dia menyukai namja yang dulu pernah
menyukainya ialah Kim Seok Jin atau teman - temannya memanggilnya Jin.
@Kantin.
''Wae
Hanna-ah?'' tanya seseorang yang tak berponi ialah Sohee, Nayeon yang sedang
melamun sadar seketika, dan menengok kearah Sohee. Sekarang mereka memang
sedang berdua, karna ketiga temannya sedah berpisah. Shannon dan Risma sedang
ke toilet, sedangkan Lee Young, entah kemana. Nayeon hanya menggeleng. ''Pasti
karna KSJ kan?'' terka Shannon.
''Kau tau
Sohee, aku menyesal karna terlambat menyadari perasaan ini.'' ujar Nayeon
sedih.
Flashback
''Hanna-ah, mau
kah kau pulang bareng denganku?'' tanya Seok Jin yang tak sengaja berpapasan
dengan Nayeon di depan gerbang sekolah. Nayeon yang memang sedang menunggu
teman - temannya hanya menatap bingung terhadap Seok Jin. Nayeon yang melihat
teman - temannya sudah mendekat hanya menggeleng. ''Kau yakin?'' tanya Seok Jin
meyakinkan. Nayeon hanya mengangguk dan tersenyum. Dengan berat hati Seok Jin
pun meninggalkan Nayeon sendiri di depan gerbang sekolah.
Nayeon menatap
punggung Seok Jin yang mulai menjauh. Nayeon hanya bisa mengangkat bahunya
melihat tingkah laku aneh Seok Jin. Ada
apa dengan namja itu? tanyanya dalam hati.
Flashback End.
Sohee hanya
mengangguk mendengar penuturan Nayeon. Nayeon kembali murung ketika ia
mengingat kejadian masa lalunya.
''Tapi tidak
menutup kemungkinan bahwa sekarang ia juga masih mencintaimu kan Hanna-ah?''
tanya Sohee mencoba memberikan sebuah semangat dengan harapan itu.
''Tidak
mungkin!'' jawab Nayeon frustasi.
''Tidak ada
yang tidak mungkin Hanna-ah, kau bilang dia pernah menyapamu, dan mengajakmu
pulang bersama bukan?'' ujar Sohee yang terus mencoba membuat Nayeon tak patah
semangat.
''Tapi itu satu
setengah tahun yang lalu Sohee-ah.'' ucap Nayeon lirih.
Sohee yang melihat Nayeon bersedih hanya bisa mengelus
lembut pundak sang sahabat karib.
Suasana hening
seketika, cukup lama sebelum,
''Hei, Hei, aku
ada berita nih,'' ucap Risma yang baru datang dari toilet bersama Shannon.
Shannon duduk di depan Nayeon, sedangkan Risma masih tetap berdiri dengan muka
hebohnya.
''Berhentilah
mencari sensasi!'' ucap Shannon ketus, ia mengambil minuman Nayeon lalu
meminumnya. Sohee yang penasaran bertanya,
''Ada apa?''
''Lilli-ah, Noh
Lee Young, ternyata dia menyukai Seok Jin.'' pekik Risma histeris. Deg, seketika Nayeon merasa sesak di
hati nya. Dia merasa cemburu? Dia tidak menyangka bahwa salah satu teman
dekatnya ternyata juga menyukai Pria yang ia sukai, padahal jelas Lee Young
mengetahui bahwa Nayeon menyukai Seok Jin. Tapi,
''Hanna-ah, kau
tenang saja ne.'' ucap Sohee menyemangati, ia tersenyum mengatakannya. Mau tak
mau Nayeon pun tersenyum.
_____________
''Lilli-ah,
kau mau kemana?'' tanya Nayeon ketika berpapasan dengan Lee Young di koridor.
Kebetulan koridor sudah mulai sepi, dan Nayeon yang baru saja kembali dari
ruang guru tak sengaja berpapasan dengan Lee Young.
Memang akhir -
akhir ini hubungan persahabatan mereka agak sedikit renggang, karna sikap Lee
Young yang secara terang - terangan bilang bahwa ia menyukai Seok Jin, padahal
ia tau bahwa Nayeon sudah memendam rasa pada pria itu.
''Ke kelas Dua
belas A,'' jawab Lee Young sumringah.
''Mau apa kau
kesana?'' tanya Nayeon lagi.
''Bukan
urusanmu!'' ujar Lee Young ketus, setelah nya ia pergi begitu saja meninggalkan
Nayeon yang masih terpaku. Nayeon juga bertanya - tanya untuk apa Lee Young ke
kelas Dua belas A, itukan kelasnya Seok Jin?
Nayeon yang masih berdiri di koridor,
tiba-tiba saja pundaknya ada yang menepuk, Nayeon menengok, setelahnya
terlihatlah siapa yang menepuk pundaknya.
''Ouh Shannon-ah,
wae?'' tanyanya pada orang itu. Shannon mengerutkan keningnya.
''Seharusnya aku
yang bertanya, kenapa kau disini heoh?'' tanyanya datar.
''Ouhh, itu tadi
aku.....''
''Sudahlah, mari
kita ke kelas! Sohee sudah mencarimu tuh!'' ucap Shannon sebelum menarik lengan
Nayeon menjauhi tempat itu.
@Kelas Dua Belas A
''Kau sedang apa disini, Lilli-ah?'' tanya
Seok Jin yang kebetulan baru akan masuk ke kelasnya.
''Ah Jin-ah,
aku kesini hanya mau ngasih ini,'' Jawab Lee Young sambil memberikan sebuah
buku bersampul coklat.
''Ouh ini kan
buku ku, kenapa bisa ada di kamu?'' tanya Seok Jin.
''Hemm itu anu,
tadi Baro-ssi memberikan ini padaku, menyuruhku mengembalikan padamu.'' jelas
Lee Young berbohong. Seok Jin hanya mengangguk. Lalu dari dalam kelas keluarlah
seorang pria,
''Kenapa kau
hanya diluar Jin-ah?'' tanya nya pada Seok Jin, ia belum menyadari ada seorang
wanita disamping pintu.
''Ah Sandeul-ah,
ini. Lilli-ssi mengembalikan buku ku yang di pinjam oleh Baro.'' jawab Seok
Jin, kemudian Sandeul melihat kesamping pintu dan ia melihat Lee Young berada
disana dengan muka yang sedikit memerah? Setidaknya itulah yang dilihat oleh
Sandeul. ''Ya sudah Lilli-ssi, aku masuk dulu ne, gomaweo.'' lanjutnya
setelahnya ia masuk kedalam kelas, diikuti oleh Sandeul. Lee Young hanya bisa
menghela nafas atas sikap cuek Seok Jin.
Sedangkan di kelas
Dua Belas F, disana ada seorang siswa yang terus-terusan mengelilingi setiap
meja kelas entah untuk yang keberapa kalinya.
''Yak Baro-ah,
berhentilah memeriksa mejaku!'' ucap Sohee kesal, karna sedari tadi Baro selalu
mencari sesuatu di meja Sohee. Setidaknya dari semua meja, meja Sohee lah yang
paling banyak diperiksa.
''Diamlah dan
biarkan aku mencari!'' ucap Baro ketus.
''Yak apa
maksudmu heoh?'' ucap Sohee dengan suara yang mulai meninggi, ''Memangnya apa
yang kau cari heoh? Sehingga kau begitu mencurigaiku sebagai pelakunya?'' kali
ini nada suaranya benar-benar melengking.
Bahkan Nayeon dan
Shannon yang masih beberapa langkah lagi masuk kelas, sudah mendengar teriakkan
itu.
''Sohee-ah, sudah,
sudah. Tenangkan dirimu,'' ucap Risma sambil menepuk-nepuk pelan punggung
Sohee.
''Tapi Rismah-ah,
dia nya saja yang.....'' belum selesai Sohee bicara,
''Ada apa?''
tanya sebuah suara yang memotong perkataan Sohee, dia adalah Nayeon, yang baru
datang bersama Shannon. Terlihat wajah dua sahabat itu khawatir.
''Ada apa ini
Baro-ssi?'' tanya Shannon
''Kalian tak usah
membela teman kalian ini!'' ucap Baro sambil menunjuk-nunjuk Sohee. ''Dan
biarkan aku mencari buku Seok Jin yang ku pinjam!'' ucap Baro sengit.
''Hentikan!''
ucap Nayeon namun Baro masih terus menggeledah meja Sohee, Nayeon yang geram
berteriak ''Ku bilang Hentikan!'' teriaknya, sehingga membuat seisi ruangan
terdiam. Nayeon mencoba menahan emosinya terbukti dengan dia menghela nafas
berkali-kali.
''Apa bukunya
bersampul coklat?'' tanya Nayeon lebih tenang.
''Ne.'' jawab
Baro lantang.
''Mungkin
sekarang bukunya sudah ada di pemiliknya!'' ucap Nayeon.
''Apa maksudmu
Hanna-ah?'' tanya Baro tak mengerti.
''Ne, tadi aku
melihat Lilli membawanya, dan dia bilang dia akan ke kelas Dua Belas A. Tidak
salah lagi bukan?'' tanya Nayeon yang mulai kesal. Baro tak menjawab. ''Minta
maaf!'' ucap Nayeon lagi. Baro mengerutkan keningnya.
''Yak apa yang
lakukan Baro-ssi, cepat minta maaf!'' suruh Nayeon tegas. Semua yang ada disana
hanya bisa terbengong, Baro menelan ludahnya, lalu mengangguk dan kemudian
meminta maaf kepada Sohee.
Tak lama
kemudian, Lee Young datang, ia bingung apaa yang terjadi di kelas. Kenapa
suasananya menegangkan, akan tetapi ia segera tau ketika Baro menanyakan
perihal tentang buku yang Lee Young bawa. Dan terungkaplah siapa yang membawa
buku itu. Ternyata yang membawanya Noh Lee Young bukan Ahn Sohee. Dan hal itu
membuat rasa bersalah Baro semakin bertambah kepada Sohee.
.................................
Dilain
kesempatan, saat Nayeon sedang menuju ke ruang guru, dengan buku yang bertumpuk
ditangannya. Bisa dibilang itu tidak ringan karna buku yang dibawa Nayeon
sangat sangat tebal. Saat buku yang dibawanya hampir jatuh, ada sebuah tangan
yang menahannya. Nayeon menengok, matanya membulat seketika.
''Kau mau kemana
Hanna-ah? Mau kubantu?'' tawarnya, Nayeon hanya tersenyum lalu menggeleng.
Nayeon berniat meninggalkan orang itu, namun
buku yang dipegangnya sudah terlanjur diambil oleh tangan orang tadi.
''Yak Jin-ah,
kenapa kau membawa bukunya?'' tanya Nayeon yang terkejut, padahal ia senang
karna Seok Jin memperhatikannya. Akan tetapi tetap saja ia malu, karna saat ini
koridor bisa dibilang tidak sepi. Banyak pasang mata yang melihat hal itu.
''Aku bilang akan
ku bantu, bukankah ini buku-buku milik Jung Sonsaengnim?'' Nayeon mengangguk,
dan Seok Jin berjalan begitu saja. Nayeon yang sudah tertinggal agak jauh,
hanya berlari-lari kecil menyusul Seok Jin kemudian mereka berjalan
berdampingan. Tanpa suara, sangat damai padahal dulu mereka termasuk dua orang
yang sulit bersatu.
Jin-ah masih adakah rasamu untukku?
Batin Nayeon lirih. Mianhae
lanjutnya. Tanpa sadar mereka sudah berada didepan meja Jung Sonsaengnim.
''Ouh Nayeon-ah,
Seok Jin-ah, terimakasih ne, sudah membawakan buku sonsaengnim.'' ucap Jung
Sonsaengnim. Nayeon dan Seok Jin mengangguk kemudian mereka keluar meninggalkan
ruang guru. Masih dengan keheningan diantara mereka, mereka berjalan
beriringan.
''Hanna-ah, aku
masuk dulu ne.'' ucap Seok Jin ketika ia sudah berada di pintu kelasnya, Nayeon
yang menunduk, mengangkat wajahnya lalu mengangguk dan tersenyum sebelum ia
melanjutkan jalannya menuju ke kelasnya.
Peristiwa tadi
dimana Nayeon dan Seok Jin berjalan bersama menjadi tranding topic di kelas
Nayeon maupun Seok Jin.
Lee Young juga
melihat hal itu. Ia melihat dengan jelas bagaimana Seok Jin menawarkan untuk
membantu membawakan buku-buku yang sedang dibawa Nayeon. Ia merasa iri terhadap
Nayeon, karna wanita itu bisa merebut perhatian Seok Jin sedangkan dia tidak
bisa.
''Kau kenapa
Lilli-ah?'' tanya Sohee yang melihat wajah
Lee Young cemberut.
''Aku tidak
apa-apa!'' jawab Lee Young ketus, lalu bangkit dari duduknya. Dan keluar
bersama seorang teman kelas mereka.
''Ouh sikap macam
apa itu?'' tanya Risma yang mendengar cara bicara Lee Young ketika Sohee sudah
kembali ketempat duduknya yaitu didepan Risma dan Shannon. Shannon hanya
menatap tak suka terhadap Lee Young yang baru saja melewati mereka.
''Mungkin dia
marah karna tadi aku berjalan bersama Seok Jin.'' jawab Nayeon santai sambil
memberikan ketiga temannya itu masing-masing minuman kesukaannya.
''Gomaweo.'' ucap
Shannon dan Risma
''Aku lihat tadi,
bagaimana bisa?'' tanya Sohee mulai kepo. Nayeon hanya mengangkat bahunya, lalu
meminum minuman botolnya.
''Dia datang
begitu saja, lalu membantuku membawa buku guru menyebalkan itu!'' ucap Nayeon.
Shannon, Risma dan Sohee hanya mengangguk-angguk.
___________
Hari ini tanpa
sengaja Nayeon berjalan menuju taman belakang, padahal itu adalah tempat yang
paling jarang ia datangi selama tiga tahun ia belajar di sekolah tercinta ini.
Dan ia melihat itu, melihat dua sosok yang sangat dikenalnya.
Satunya adalah
gadis, temannya namun berkhianat. Dan satunya lagi adalah pria yang ia cintai.
Karna penasaran, Nayeon berjalan mendekat dan langsung bersembunyi dibelakang
pohon besar yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat dua makhluk itu
bicara. Samar -samar terdengar.
''Jin-ah mau kah
kau menjadi kekasihku?'' Nayeon dan pria itu tertegun, Lilli menyatakan perasaannya langsung pada Seok Jin. batin Nayeon,
entah mengapa air matanya turun begitu saja, saat tak mendengar jawaban dari
Seok Jin. Nayeon yang merasa ada pertanda tidak baik hanya berlari dari tempat
itu, dengan mata yang masih dipenuhi airmata.
Setelah hari
itu Nayeon menjauhi Lee Young dan mencoba menghilangkan rasa yang dimiliki
olehnya untuk Seok Jin. Bahkan saat mereka bertatapan Nayeon membuang pandangan
matanya, ia tak menjawab jika Seok Jin bertanya padanya. Ia seperti orang tuli.
Seok Jin yang
jengah dengan sikap menjauhkan diri Nayeon menarik tangan Nayeon menuju kearah
belakang sekolah. Memang hari ini sekolah sepi karna hari ini mereka hanya
Bimbel menjelang Ujian Negara. Sudah hampir dua minggu Nayeon menjauhinya, dulu
setidaknya, Nayeon selalu menjawab jika ia bertanya tapi ini apa? Alhasil
disinilah mereka berada, di taman belakang sekolah.
Seok Jin
mendudukkan Nayeon di bangku yang terdapat di taman itu. Nayeon yang tidak
mengerti maksud Seok Jin membawanya kemari, memberontak. Ia mencoba berdiri
namun pundaknya ditahan oleh tangan itu.
''Duduklah!''
perintah Seok Jin dingin
''Kau kira kau
siapa heoh? Bisa menyuruhku seenaknya?'' tanya Nayeon yang jengah dengan sikap
dingin Seok Jin. Ia juga masih mencoba memberontak untuk berdiri, meski dua
tangan itu menahannya.
''Kubilang
duduk!'' ucap Seok Jin, kali ini suaranya terdengar tegas, Nayeon melihat
perubahan raut wajah Seok Jin, dari raut wajah yang santai hingga menegangkan saat ini. Nayeon menunduk
entah mengapa ia sangat takut sekarang, padahal sebelumnya ia tidak pernah
takut pada apapun. Namun kali ini? Tanpa sadar ia menangis. Seok Jin yang
melihat itu tertegun lalu ia berjongkok dan mengangkat wajah Nayeon yang sedang
menangis.
''Mianhae
Hanna-ah, tapi aku terpaksa melakukan ini.'' ucap Seok Jin melembut. Nayeon
hanya menggelengkan kepalanya. Seok Jin mengelus lembut pipi yang basah itu.
''Sebenarnya kau ini kenapa Hanna-ah? Kenapa kau menjauhiku?'' tanya Seok Jin
masih dengan nada lembutnya.
''Aku. Aku.....''
suara Nayeon seperti tercekat ia tidak bisa mengatakan Alasannya menjauhi Seok Jin.
''Ckckckck kau
pasti salah paham saat itu,'' ucap Seok Jin sambil tertawa meremehkan, Nayeon
terkejut, apakah dia mengetahui aku
menguping saat itu? Batin Nayeon ''Kenapa kau kabur heoh? Aku tidak
menerima Lilli, jadi kau tenang saja.'' Nayeon terkejut, benarkah? Benarkah pria ini tidak menerima Noh Lee Young? Batinnya
lagi. Seok Jin yang tak jua mendapatkan respon dari gadis yang berada di
depannya saat ini hanya melanjutkan kata-katanya, ''Waktu itu aku ingin
mengejarmu, tapi Lilli-ssi, menahan tanganku dan dia takkan membiarkan ku pergi
sebelum ku menjawab. Yasudah aku langsung saja menolaknya.'' jelas Seok Jin.
''Tapi Jin-ah,
kau bisa menolaknya dari awal tapi kenapa kau?'' Nayeon masih ingat saat Seok
Jin tak jua menjawab pertanyaan Lee Young.
''Ckckck sudah
kuduga,'' ucap Seok Jin sambil beranjak dari jongkok nya kemudian duduk
disamping Nayeon, ''Tentu saja aku terkejut, memangnya karna apa lagi? Sebagai
seorang pria, pasti aku terkejut, karna ada seorang wanita yang menyatakan
cintanya secara tiba-tiba.'' lalu ia mengacak-acak rambut Nayeon.
''Yak Jin-ah,''
ucap Nayeon sambil mengerucutkan
bibirnya, dan itu terlihat sangat imut dimata Seok Jin. Mereka sama-sama
terdiam setelahnya, hening. Hanya suara hembusan angin, kicauan burung serta
suara daun bergesekkan saja yang terdengar disana.
''Aku menyukaimu
Jin-ah, jadi ku mohon cintai aku lagi.'' gumam Nayeon pelan tanpa sadar. Seok
Jin yang mendengar gumaman pelan itu, langsung menengok kearah Nayeon, ia
membulatkan matanya. Benarkah kau
menyukai ku Nayeon-ah? Batin Seok Jin. Ia tersenyum setelahnya. Nayeon
melihat senyum itu, senyuman yang terukir indah dibibir pria itu, hal itu pun
membuat Nayeon ikut tersenyum. Lega rasanya Nayeon masih bisa dekat dengan Seok
Jin, padahal dia kira, dia tidak akan punya kesempatan itu lagi.. Tapi??
''Hanna-ah,''
Nayeon menengok,
''Ne?''
''Bukankah kau
mengetahui bahwa aku mencintaimu?'' Nayeon menatap Seok Jin seketika, ia terkejut
Seok Jin membicarakannya langsung. ia berfikir apakah Seok Jin mendengar
gumamannya tadi? Tapi ia menepisnya.
''Ah kau bicara
apa Jin-ah?'' tanya Nayeon gugup, ia mencoba mengelak.
''Dan nyatanya
rasa itu masih ada sampai sekarang!'' lanjut Seok Jin tanpa menghiraukan
elakkan Nayeon. Seok Jin menatap dalam mata hitam milik Nayeon, Nayeon
melihatnya, tak ada kebohongan disana, di mata Seok Jin.
''Jin-ah,'' ucap
Nayeon lirih.
''Ne Hanna-ah,
Saranghae.'' ucap Seok Jin tersenyum manis, sangat manis. Setelahnya ia memeluk
Nayeon yang sudah berkaca-kaca.
Sebuah kisah yang
terpendam selama tiga tahun, meskipun satu orang mengetahui bahwa orang itu
menyimpan rasa untuknya, namun ia mencoba menolak, yang pada akhirnya malah
membuatnya jatuh hati pada orang itu. Sebuah penyesalan yang terbalas~~
Sebuah akhir
dimana mereka saling mengakui perasaan masing-masing. Perasaan yang tumbuh
seiring waktu..
End
^^
Sebelumnya ini
cerita terinspirasi dari seorang temanku yg berinisial ARM, dan untuknya Thanks for all ^.^ . Tanpa
kisah darimu, ide ini tidak akan selesai. Semoga akhir perjalanan kisah mu sama
seperti yang ku ceritakan ^.^
0 comments: