Evil & Angel (Part 1) - Upi Hwang [TwoShoot]
Evil & Angel (Part 1) - Upi Hwang [TwoShoot]
Cast : Han
Hyo Joo, Lee Seung Gi, Go Ahra.
Other Cast : Han Nayeon, Kim Seok Jin dll
Author : Upi
Hwang
Cover by : Blue
Design
Genre :
Fantasy, Romance, Family and Hurt.
Lenght :
TwoShoot.
Part 1
# I want always with you, we walk
together. #
''Yak
berhentilah menggangguku!'' marah namja itu,
''kau itu kenapa
sih?'' tanya sang yeoja seksi tersebut. Namja tadi menengok dan melihat wajah
sang yeoja yang cemberut.
''Mianhae Ahra-ah,
hari ini bisa tidak, kau tidak menggangguku?''
tanya namja itu melembut. Yeoja seksi itu kembali menunjukkan wajah
cerahnya.
''Baiklah,
tadinya aku mau mengajakmu makan siang bersama, tapi sepertinya kau benar-benar
sibuk Seung Gi-ah.'' ucap sang yeoja seksi yang bernama Ahra itu. Ahra
meninggalkan Seung Gi yang masih sibuk dengan tugas- tugas kuliahnya.
Setelah lama
bergelut dengan tugas - tugasnya, Seung Gi pun beranjak dari bangku taman
menuju kantin, saat akan masuk, 'Sudah
lama aku tidak merasakan aura ini,' batin Seung Gi. Seung Gi melihat yeoja
yang baru berjalan keluar. Apakah dia?
Tanya Seung Gi dalam hati. Yeoja yang diperhatikan Seung Gi semakin menjauh.
Seung Gi pun
melanjutkan tujuan awalnya yaitu membeli minuman di kantin.
Waktu pun berlalu.
Sekarang Seung Gi
sudah pulang, ditengah perjalanan pulangnya, ia
melihat seorang gadis remaja sedang menangis. Seung Gi pun turun dari
mobilnya.
''Ada apa adik
manis?'' tanya Seung Gi sembari berjongkok di depan sang gadis. Gadis itu
mengangkat wajahnya.
''Oppa, tasku di
rampok!'' ucapnya.
''Dimana rumahmu?
Biar oppa antar!'' tanya Seung Gi.
Seung Gi mengantar
sang gadis yang ternyata bernama Han Nayeon, itu pulang.
Sesampainya di rumah, Nayeon mencegah Seung Gi untuk pulang.
Di dalam rumah,
Seung Gi mengerutkan keningnya.
''Oppa, kau
tunggulah disini! Aku akan memanggil eonniku dulu.'' ucap Nayeon Seung Gi
mengangguk. Tak lama turunlah seorang yeoja. Yeppeuda, hajiman aura ini, dia bukan manusia! Ucap Seung Gi dalam
hati. Sang yeoja yang turun itu tak lain adalah Han Hyo Joo kakak dari Han
Nayeon, anak Desaign grafish.
''Ouh dia
kan,,,,,,,,,,'' gumam Hyo Joo.
Flashback.
''Hyung,
berikanlah aku uang,,,,''
''Yak, Jin-ah
berhentilah meminta uang dariku! Atau kau kulaporkan ke Ahjumma.'' ancam orang
yang di panggil Hyung,
''Araseo hyung,
tapi pinjamkanlah bukumu......''
Itulah suara
ribut yang di dengar oleh Hyo Joo disaat Hyo Joo sedang berjalan- jalan di
taman.
Hyo Joo memperhatikan namja yang dipanggil Hyung tadi, Lalu ia terkekeh.
''Tampan!''
ucapnya jujur. Kemudian ia mengeluarkan buku sketsa beserta pensil. Setelahnya
ia menggambar wajah sang namja tanpa diketahui oleh sang namja.
Flashback End.
''Hyo Joo
eonni, perkenalkan ini Lee Seung Gi oppa, dia yang menolongku.'' ujar Nayeon
kepada Hyo Joo. ''Dan Oppa, ini eonniku, Han Hyo Joo. Cantikkan?'' ucap Nayeon
sambil menyengir. Seung Gi mengangguk. Nayeon meninggalkan mereka berdua, cukup
lama terdiam.
''Kau, sebenarnya siapa kau?'' tanya Seung
Gi dingin, Hyo Joo menatap Seung Gi dengan tatapan sedikit terkejut namun tetap
tenang.
''Kau
merasakannya bukan?'' tanya balik Hyo
Joo sambil tersenyum miris.
''Lalu sampai
kapan kau mau bertahan? Cepatlah pergi dan jangan ganggu para manusia!'' jawab
Seung Gi masih dengan nada yang sama, dingin. Hyo Joo menatap Seung Gi tak
percaya.
''Aku akan
pergi, tapi tidak sekarang!'' jawab Hyo Joo tegas, ia berdiri dan berjalan
menuju ke kamarnya, namun ketika ia berada di tengah anak tangga, ia
menghentikan jalannya dan kembali menghadap kearah Seung Gi. ''Kau tenang saja,
ketika hari itu tiba, aku akan menyerahkan diriku kepadamu, karna aku ingin kau
menjadi Angel yang menyegelku!'' ucap nya. ''Ah satu lagi, kuharap saat hari
itu tiba, kau mempunyai pisau itu.'' lanjutnya sebelum benar- benar menghilang.
Tak lama bel
berbunyi dan masuklah seseorang yang tak lain adalah Seok Jin, teman dekat
Nayeon. Bersamaan dengan itu, Nayeon muncul dari arah dapur membawa tiga cangkir
minuman.
''Nayeon-ah,
gwaenchana?'' tanya Seok Jin
''Yak Jin-ah,
berhentilah seperti ini. Aku tidak apa-apa!''
Seung Gi melihat
pertengkaran kecil yang terjadi di depannya saat ini. Seok Jin menengok.
''Hyung, kau
sedang apa disini?'' tanya Seok Jin pada Seung Gi.
''Kau sendiri
sedang apa disini?'' tanya balik Seung Gi, ''Ah aku mengerti, Nayeon itu pasti
pacarmu kan?'' terka Seung Gi. Nayeon hanya melongo melihat keakraban mereka
berdua.
''Ah ngomong-ngomong,
dimana Hyo Joo eonni?'' tanya Nayeon.
''Ouh eonnimu,
masuk ke kamarnya.'' jawab Seung Gi.
''Yak Hyung, kau
belum menjawab pertanyaanku!'' kesal Seok Jin.
''Jin-ah, Seung
Gi oppa yang menolongku.'' ucap Nayeon lembut.
'' Jeongmal?''
Nayeon mengangguk.
''Ah lebih baik
aku pulang, sudah ada Seok Jin disini.'' Nayeon dan Seok Jin mengangguk.
''Ne oppa,
hati-hatilah dijalan!'' ucap Nayeon.
--------------------------
''Sejak
kapan kau mengenal mereka?'' tanya Seung Gi, ketika Seok Jin baru pulang.
Memang mereka adalah saudara sepupu, sudah dua tahun mereka tinggal bersama.
''Sudah hampir
satu tahun,'' jawab Seok Jin santai.
''Kenapa kau
tidak memberitahunya padaku?'' tanya Seung Gi dingin.
''Ah, rupanya hyung sudah merasakannya,''
ucap Seok Jin dengan nada santainya. ''Hyung ku mohon jangan ganggu mereka!''
lanjutnya.
''Apa
maksudmu?''
''Nayeon adalah
manusia, namun sejak kecil dia sudah di rawat oleh sang kakak, yang notabennya
adalah jelmaan sang Evil. Hyo Joo noona adalah orang baik hyung,'' jelas Seok
Jin lirih. Hening terjadi diantara mereka sebelum,
''Kau benar
Jin-ah, dia memang wanita yang baik, bahkan akupun menyukainya.'' jujur Seung
Gi lirih, Seok Jin mengerutkan keningnya.
Flashback
Brugh, suara buku berjatuhan akibat
tabrakan dua manusia berbeda jenis. Sang yeoja membereskan buku - bukunya yang
berjatuhan.
''Mianhamnida.''
ucapnya menunduk, setelahnya sang yeoja berlalu, tapi tunggu, sang namja yang
tak lain adalah Seung Gi, menemukan salah satu buku dari buku sang yeoja,
tertinggal di jalan itu. Seung Gi mengambilnya, sebuah buku bersampul dengan
ukiran Han Hyo Joo terdapat di pojok
kanan bawah sampul. Seung Gi mencoba mengejar, hingga ia melihat objek yang
sedang ia cari, sedang berbicara dengan seorang anak kecil yang menangis. Gadis
itu tampak tersenyum dan membujuk sang anak, karna terlihat dia menyodorkan
sebuah lollipop. Sang anak kecil mengambilnya dan anak itu berhenti menangis setelahnya.
Gadis
yang baik hati, itulah kesan pertama Seung Gi pada sang gadis yang bernama
Han Hyo Joo itu.
Flashback End.
''Lalu apa yang
akan kau lakukan hyung?'' tanya Seok Jin.
''Entahlah, aku
juga bingung.''
''Hyung,,,,,,,,,''
Drrrrt, Drrrrrt, Drrrrt
Satu pesan masuk di
ponsel Seung Gi.
From : 010-4051-XXXX
Lee Seung Gi-ssi, ini aku Han Hyo Joo,
maaf aku mengganggumu, tapi ada hal yang ingin ku bicarakan padamu. Temui aku
besok di Sungai Han, pukul 14 : 00.
Isi pesan itu yang
ternyata berasal dari Hyo Joo, Seung Gi tak membalasnya.
''Ku harap kau
melakukan hal yang terbaik hyung!'' ucap Seok Jin menyadarkan Seung Gi dari
lamunannya. Perkataan itu adalah ucapan terakhir, setelahnya tak ada percakapan
lagi diantara mereka di malam yang dingin di akhir tahun.
___________________
''Maaf aku
terlambat ne, Seung Gi-ssi?'' ucap sebuah suara, Seung Gi yang menunduk,
melihat seseorang yang baru datang, ialah Han Hyo Joo. Yeoja itu terlihat dengan
dressnya yang dilapisi oleh coat
hangatnya. Lalu Seung Gi melihat jam yang terpasang di tangan kirinya.
14 : 10,
''Hanya sepuluh
menit,'' tanggapan Seung Gi. Hyo Joo duduk disamping Seung Gi dan memberikan
segelas kopi hangat yang tadi dibelinya sebelum pergi.
''Ada apa?''
tanya Seung Gi memulai percakapan. Hyo Joo menghela nafas,
''Tanggal
sepuluh bulan Januari.''
''Ne?'' tanya
Seung Gi bingung.
''Segel aku di
tanggal itu, di tempat ini dan di jam yang sama saat ini!'' jelas Hyo Joo,
Seung Gi membelalakkan matanya.
''Apa yang kau
bicarakan heoh?'' tanya Seung Gi marah, ia tak tau kenapa.
''Sudah jelas
bukan? Aku tidak akan lari, dan kuharap disaat itu, kau sudah memiliki pisau
untuk menyegel Evil sepertiku!'' ujar
Hyo Joo tanpa menghiraukan raut wajah tak percaya Seung Gi.
''Kurasa kau
sudah jelas bukan?'' tanya Hyo Joo sebelum pergi meninggalkan Seung Gi seorang
diri.
..............................
''Sayang sekali,
padahal ku kira, aku bisa selalu bersamamu, dan kita bisa berjalan bersama,''
gumam Hyo Joo menatap sebuah sketsa wajah Seung Gi yang pernah ia gambar.
Waktu pun
terus berjalan, malam ini adalah malam tahun baru, Hyo Joo dan Nayeon
merayakannya di halaman belakang rumah mereka, Seok Jin juga ikut bergabung bersama mereka.
Sedangkan Seung
Gi, ia merayakannya dengan Go Ahra, temannya yang menyimpan rasa untuknya.
Malam ini
dengan keberaniannya, Ahra menyatakan cintanya pada Seung Gi yang sudah ia pendam
selama hampir tiga tahun. Namun,
''Mianhae
Ahra-ah, aku tidak bisa.'' tolak Seung Gi halus.
''Tapi kenapa
Seung Gi-ah?'' tanya Ahra yang sudah berkaca-kaca.
''Aku hanya
menganggapmu sebagai adikku.'' ucap Seung Gi lembut.
''Araseo,'' ujar
Ahra sebelum ia meninggalkan Seung Gi begitu saja. Ia tak sanggup jika harus
berlama-lama disamping pria itu.
''Mianhae
Ahra-ah, aku sudah menyukai wanita lain.'' gumam Seung Gi saat Ahra sudah tak
terlihat.
2 Januari,
Seung Gi pov,
Hari ini ku melihat
Hyo Joo sedang di perpustakaan umum, kulihat ia memilih sebuah buku. Rasanya
ingin sekali ku mendekat tapi,,,,,,
Ya Tuhan, kenapa pada saat itu kuharus
merasakan perasaan ini? Kenapa waktu itu ku tidak menyadari auranya? ucap
batinku lirih.
Aku memegang dada
sebelah kiriku yang sekarang merasa sakit. ''Kenapa ku harus memilih diantara
dua pilihan yang tidak bisa ku pilih?''
gumamku.
Setelah cukup lama
memilih, akhirnya kumelihat dia keluar dari perpustakaan ini. Dan ketika berada
diluar, ku melihat seorang nenek menabraknya,
''Maafkan aku,
nona.'' ucap sang nenek lirih,
''Ne halmeoni,
gwaenchana.'' ucap Hyo Joo. Itulah percakapan singkat yang kudengar dari
mereka. Setelah sang nenek pergi, ku lihat dia melihat kearahku, akan tetapi
kenapa pandangannya menyiratkan kesedihan? Tak lama kemudian ku lihat kristal bening jatuh di pipinya, lalu ia
pergi meninggalkan tempat itu. Sebenarnya ada apa dengannya?
Seung Gi pov End.
Hari - hari terus
berjalan, Seung Gi tak pernah melihat Hyo Joo lagi selepas dari perpustakaan
itu. Dan kini genap empat hari setelah hari itu.
Hari ini tak
sengaja Seung Gi melihat Hyo Joo baru saja keluar dari toko boneka.
''Nayeon-ah,
Nayeon-ah, Hei Nayeon-ah bangun! Jangan tidur terus. Cepatlah kekasihmu sudah
menunggu!'' ucap Hyo Joo sambil berjalan. Seung Gi memperhatikan Hyo Joo yang
terus berbicara pada boneka berukuran sedikit besar yang sekarang sedang di
pegang oleh Hyo Joo.
Seung Gi
berjalan mengikuti Hyo Joo, rasanya sangat damai bagi kesudanya, tidak ada aura
yang memisahkan mereka selama ini. Lalu Hyo Joo memutuskan berhenti disebuah
bangku yang terdapat di taman yang ia lewati. Ia duduk di bangku, setelahnya
ada angin lembut menerpa wajah dan rambutnya, yang membuat Seung Gi terpana
melihatnya. Wajah Hyo Joo sangat tenang.
24 : 00 kst,
''Nayeon-ah,
saengil chukkaeyo!'' ucap Hyo Joo membangunkan Nayeon dari tidurnya. Nayeon
membuka matanya lalu ia melihat,
''Ah Hyo Joo
eonni, Jin-ah,''
''Saengil
chukkaeyo,'' ucap Seok Jin.
Nayeon, Seok Jin,
dan Hyo Joo merayakan ulang tahun Nayeon secara sederhana.
__________________
Waktu pun berjalan
dengan sangat cepat, tak terasa sekarang sudah tanggal dimana perjanjian itu
akan di laksanakan. Yak, hari ini adalah
tanggal sepuluh Januari.
Hyo Joo sudah
menunggu Seung Gi ditempat yang sudah dijanjikan. Akan tetapi Hyo Joo datang
sepuluh menit lebih awal. Sekarang suasana disana sangat sepi.
Seung Gi datang
sepuluh menit setelah jam yang sudah di janjikan. Ia datang dengan hati yang
dilema, ingin sekali rasanya ia tak datang, namun ia sudah terlanjur datang
dengan sebuah pisau tersembunyi dibalik tangan kanannya.
''Hei, kau
terlambat sepuluh menit!'' ucap Hyo Joo lembut, ia juga tersenyum ketika Seung
Gi sudah berada di dekatnya, lalu Hyo Joo memeluk Seung Gi.
Seung Gi tertegun
dengan perlakuan Hyo Joo. Ia juga seakan terbius, sampai ia tidak menyadari
pisau itu, pisau penyegel itu sudah menancap dengan indah disisi perut bagian
kiri Hyo Joo. Kemudian Hyo Joo menjauhkan dirinya dari diri Seung Gi, pisau
itupun terjatuh.
''Seung Gi-ah,
kau tau, aku selalu berharap bisa bersamamu. Kita berjalan bersama dan
bergandengan tangan. Tapi itu tidak mungkin bukan?'' ucap Hyo Joo terkekeh.
''Seung Gi-ah, cintailah nona Go itu, tadi ia berada disini, tapi aku
membuatnya menangis dengan memelukmu. Maafkan aku, karna itu adalah jalan
terbaik agar ia tidak tau siapa aku. Ah sebelum aku pergi, aku memiliki hadiah
untukmu di tasku, ambillah! Dan Seung Gi-ah, tolong jaga Nayeonku.'' lanjut Hyo
Joo dengan senyum yang masih mengembang dibibir manisnya.
''Hyo Joo-ah
aku, aku juga berharap seperti itu, dan kita, kita bisa hidup bersama selamanya
karna aku,,, saranghae!'' ucap Seung Gi sambil mencoba memegang tangan Hyo Joo.
Namun terlambat, Hyo Joo sudah berubah menjadi kupu - kupu kecil yang
berpencar.
''Gomaweo!''
ucap Hyo Joo sebelum ia benar-benar menghilang.
Seung Gi
melihat hadiah yang di berikan Hyo Joo untuknya, yaitu sebuah bingkai yang
terdapat sketsa wajahnya. Di pinggir bingkai terdapat pahatan HHJ.
Seung Gi menangis melihatnya.
''Hyo
Joo-ah,,,, '' gumamnya lirih.
TBC
lanjut saeng...
ReplyDelete